Selasa, 18 Agustus 2009

16 Juni 2007 17.42
cinta sejati bukan ada pada dirikita sesungguhnya tp cinta sejati hanya milik Allah semata cinta di dunia bersifat sementara hanya kepadaNYa qt mendambakan cinta sejati yg sesungguhnya dan abadi

Ketika butir-butir salju terakhir turun dari langit kau hadir dalam hidupku. Ketika bunga bermekaran dan tetes embun berjatuhan di dedaunan kau hadir dalam benakku.ketika sang surya tersenyum manja terangi semesta kau hadir dalam jiwaku. Kau, kekasihku yang selalu ada dalam hatiku..

When item last snow alighted from sky you to present in life me. When interest blooms and fallout dew drip in foliage you are present in my marrow. when sun smiles indulging enlightens universe you are present in my heart. You, my lover the always there are at heart me..

"Life is a beautiful journey - we all must travel our own unique way, with memories behind us and dreams up ahead an a brand-new beginning each day"

Cinta adalah santapan jiwa. Jiwa tanpa cinta bagai rumah yang kosong. Cinta tanpa menjiwai bagai layang-layang putus tali.

cinta adalah semangat seorang insan,cinta di dunia akan hampa. kedatangan cinta membuat hidup lebih berarti

Cinta itu indah Cinta itu anugrah Cinta itu kebahagiaan karena cinta ku itu kamu!!!

Love is soul eating. Soul without love as empty house. Love without soul as string break kite.

love is spirit [of] an insan,love in emptyness world would. arrival of love makes life is more means

The love respects Cinta Cinta godsend happiness because my love that your!!!

Pagi yang indah memulai hari. Embun mengusir kegelapan. Sinar matahari melanjutkan nafas kehidupan. Langkah kaki bergerak perlahan menginjak tanah yang basah. Rupanya tentara sedang melakukan serangan terhadap markas pemberontak. Tepat berada di tengah hutan, luput dari pantauan udara. Menyisir hutan dengan membagi serangan dalam beberapa tim.

Ku jejak kaki pada pasir yang menghangat tersiram cahaya pagi
Erat ragamu ku dekap di bawah bayang tarian nyiur bersama angin
Mentari Dewata pertama kita hadir malu-malu di sela gerumpul mega
Ucapkan selamat datang pada cinta

#Diam,
jarak dan musim yang berlari
T’lah ku tautkan padanya
sisi hati yang tak pernah letih

Hanya mengingatmu wahai kekasih
Ku kejar asa cinta
ia berlari pergi menjauh
Ketika ku hanya diam dan pasrah akan cinta
ia kembali datang menghampiri.



#Tak usai ditelan malam
Jeritan jiwa yang menyeruak
Meniti sabar yang tak bertepi
Sanggupkah aku…
Mengikuti matahari yang tiada padam
Menyinari hujan yang tiada membisu
Bodohkah aku mencari sudut bumi???
Cerita kini telah lelah
Bersama serpihan yang tertiup kencang
Lanjutkan lantunan merdu
Meski mendungnya langit menerobos sudut-sudut hati
Sejenak jedalah waktumu
Untukku
Walau hanya sedetik

#Kerinduan ini tiada tepi
Namun semua janji pun telah punah
Harapan tiada menghampiri
Jenjang bahagiaku jua sirna
Bersihkan sosokmu dalam memoriku
Karena Tak sanggup ku rangkul semua resah
Pipih semua…
Lebur tak tersisa
Sungguh ku rindu……

#bila tiba waktuku
jangan menangis
jangan sedikit pun airmatamu terjatuh
bumi ‘kan jadi saksi
begitu kelam menguasai mimpi
disaat kehilangan menyelimuti hatimu
sungguh sayang kan selamanya
Kau penaku…
Tiada setetes ‘kan terlupa
Selalu menyertai di segala rasa yang ku punya
Bukan hanya secarik kertas tercipta
Namun beribu warna kau tebarkan dalam ruang hatiku
Ku untai kata tanpa batas
Tiada sela hanya lorong gelap
Mungkin waktu tak ‘kan banyak ku miliki
Sebelum semua dunia tenggelam
Dari angan yang tiada tergenggam
tergores kata ‘tukmu dengan ketulusan sayang yang ‘kan selalu bersahabat

#Sekuntum Kamboja menyerpih
di ruang hampa berdinding baja
tersayat dawai biola bersepuh perak

tetes hujan tak jua buatnya merekah
pun matahari yang menyinari lembut,
tak seperti biasa

Serpih Kamboja menyibak
tirai salju merah jingga
Dingin…
Ku membeku didekap jeritan sayup malam
dihembus merdu kerincing angin,
lena anganku dihela madu
bunga seribu angan

#Di antara lelah jiwa
ku masih berharap akan datangnya cinta
Dalam resah dan air mata
menghentikan duka yang ada
menggapai angan berharap kasih
bersama bayang semu kasih putih
Dengan langkah yang tertatih
mencari kasih cinta abadi
Ketika senja berlalu pergi
cahaya malam menemani
Kala sang Bayu hembuskan kidung indah
tentang syair kasih cinta yang abadi
Gelap malam nan sepi
ku termenung dalam kesunyian hati
Sejauh mata memandang
tak terlihat bintang yang bersinar
temani kasih setia sang Rembulan
Kecantikan sang Rembulan
terlihat kala malan datang
meski berbalut make up kepalsuan


#Malam begitu tenang saatku tertidur, bulan begitu terang saat kubermimpi, memanglah takdir jika jodoh menemukan kita, hingga berakhir bahagia, namun akankah kita ? pikiranku melayang jauh memikirkan bagaimana kita, hingga kuterlelap lelah tak menemukan sebuah jawaban untuk kita berdua..


#Nafasku tersaput sudah
Saat pias dia menembus awan
Merangkak tuju tempat tak berhingga
Menyeret gema isak mungkin gelak

Mataku masih lamur berselimut kabut
Tak berbentuk kerumun yang ku lihat
Hanya raung yang lamat menghilang
Tergantikan cuap bersahut cekikik

Tak ku tahu dimana berpijak
Tiada pegangan pula tuk bergayut
Lantas segala tampak dibawah
Bersimpuh lingkari sebujur kaku

#Benamkan jiwa yang terapung
Dalam kenangan yang berjalan
Mencari akar agar membenci
Sulit…..
Bagilah aku cara hatimu
Agar sama dapat terlupa
karna sungguh menyiksa rasa itu
tak dapat sekali aku pejamkan sesaat
terendap pun tetap terlihat
meski terkubur jauh di lubuk hati


#Tak pernah terbesit dalam hati, torehkan luka di hatinya
Tak pernah terlintas, goreskan duka di kalbunya
Sejenak terpaku kemudian mengadu
pada hamparan jiwa seluas samudera
Namun tak sebanding dengan duka lara
Hingga hati menelan mentah-mentah
semua insiden beragam dalam layar keniscayaan

Belum juga merasa rugi,
Belum juga merasa mati,
Masih terasa indah terisi,
Sampai seorang datang menghampiri,

#Sekuntum Kamboja menyerpih
di ruang hampa berdinding baja
tersayat dawai biola bersepuh perak

tetes hujan tak jua buatnya merekah
pun matahari yang menyinari lembut,
tak seperti biasa

Serpih Kamboja menyibak
tirai salju merah jingga
Dingin…
Ku membeku didekap jeritan sayup malam
dihembus merdu kerincing angin,
lena anganku dihela madu
bunga seribu angan


#Saat penat terasa semua begitu kelam
Hitam dengan segala nikmatnya
Redup dengan segala gelapnya
Hampa dengan segala isinya

Pernahkah kau merasa illfeel?
Ketika dunia mentertawakan sikapmu
Semua insan seperti tumpukan tanah yang siap menggulungku

Atau pernahkah kau merasa bonyok?
Dilempar batu dan dikeroyok oleh pedang lidah?
Ada yang harus kau lakukan?
Dan apa yang harus kau berikan?


#Pasir-pasir telisik matamu yang mulai merah
Ombak telah memelukmu dalam-dalam

Pasir-pasir sipuh rambutmu
Membungkam mencekam, tergerai
Lalu memergoki hilir yang lari ke muara
Satu persatu, helai tiap helai
Juntai
Pasir-pasir sipuh angin
Mengudara jadi layang-layang

Pilar-pilar berkaca
Pasir-pasir sipuh
Langit runtuh di ufuk kemuning
Rembulan menyantap matahari seketika
Pasir-pasir sipuh warna-warna
Berkelana mencari keemasan janji

Senin, 27 Juli 2009

puisi

Di antara lelah jiwa ku masih berharap akan datangnya cinta Dalam resah dan air mata menghentikan duka yang ada menggapai angan berharap kasih bersama bayang semu kasih putih Dengan langkah yang tertatih mencari kasih cinta abadi Ketika senja berlalu pergi cahaya malam menemani Kala sang Bayu hembuskan kidung indah tentang syair kasih cinta yang abadi Gelap malam nan sepi ku termenung dalam kesunyian hati Sejauh mata